LANDASAN
PENDIDIKAN
SISTEM
BELAJAR JARAK JAUH
Dosen : Drs. Sutrisno Widodo, M.Pd.
OLEH :
Ali Masyhadi (131024052)
JURUSAN
KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI SURABAYA
2013
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur
kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat rahmat, taufiq dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas mata kuliah
Landasan Pendidikan dengan baik dan tepat waktu.
Penulis ueapkan terimakasih yang
utama kepada Drs. Sutrisno Widodo, M.Pd. selaku dosen Landasan Pendidikan,
dan orang-orang yang mendukung dalam penyelesaian tugas makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik dalam penyusunan
maupun dari segi penulisan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun, yang nantinya akan kami gunakan untuk memperbaiki
dalam pembuatan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaea pada umumnya dan penulis pada khususnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Sistem Belajar Jarak Jauh
2. Hakekat Pendidikan Sistem Belajar Jarak Jauh
3. Prinsip Pendidikan Sistem Belajar Jarak jauh
4. Perkembangan Pendidikan Sistem Belajar Jarak Jauh
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Kritik dan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Persoalan
pendidikan bukanlah lagi masalah yang harus diselesaikan oleh satu pihak saja
namun harus menjadi pola pikir banyak pihak, tetapi bukan berarti semua pihak
juga ikut memutuskan masalah pendidikan ini. Karena jika semua ikut memutuskan
maka "centang prenanglah" dunia pendidikan Indonesia. Banyak hal yang
harus diselesaikan dalam tubuh pendidikan itu sendiri, terutama tuntutan atas
peran strategis pendidikan sebagai suatu pranata sosial yang kuat dan berwibawa
untuk mewujudkan peneerdasan kehidupan bangsa, telah mendorong tumbuhnya
berbagai inovasi dalam sistem pendidikan. Usaha pembangunan pendidikan dengan cara-cara
yang konvensional seperti membangun gedung-gedung sekolah dan mengangkat guru
baru, hal ini tidak lagi dapat dipandang sebagai langkah yang mampu memeeahkan
masalah pendidikan. Pembaharuan pendidikan tidak mungkin lagi dapat dipandang
dengan cara-cara yang lama dengan menggunakan metode yang lama.
Seiring dengan perkembangan di banyak bidang yang cenderung
tidak menentu, tuntutan akan peningkatan kualitas sumbar daya manusia muncul
kepermukaan. Kedudukan strategis, baik disektor umum maupun swasta, menuntut sumber
daya manusia yang memiliki latar belakang pendidikan yang lebih tinggi.
Sehingga wajar jika motivasi publik untuk terus menambah pengetahuannya melalui
institusi pendidikan tinggi semakin meningkat. Namun mampu meningkatkan mutu
pandidikan secara merata. Sistem pendidikan tersebut adalah sistem pandidikan
terbuka atau sistem belajar, yang merupakan bagian dari sistem pendidikan
nasional. Sistem belajar jauh adalah suatu modal pambelajaran yang tidak
terikat oleh segala peraturan yang mengikat seperti pada pendidikan
konvensional.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
a. Apakah pengertian
sistem pembelajaran jarak jauh ?
b. Apakah prinsip-prinsip
sistem pembelajaran jarak jauh ?
c. Bagaimanakah
pengembangan jarak jauh ?
3. Tujuan
Makalah ini bertujuan
untuk :
a. Mengetahui pengertian apa
itu pembelajaran jarak jauh.
b. Mengetahui
prinsip-prinsip pengembangan sistem pembelajaran jarak jauh.
c. Mengetahui bagaimanakah
penyelenggaraan pendidikan sistem pembelajaran jarak jauh.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Sistem Belajar Jarak Jauh
Belajar jarak jauh bukanlah suatu hal yang baru dalam dunia pendidikan mengingat cara belajar
ini sudah dikembangkan sejak tahun 1970-an. Bila dianalisis secara gamblang
saja maka dapat dikatakan belajar jarak jauh merupakan suatu bentuk sistem
pembelajaran yang proses pembelajarannya jauh dari pusat penyelenggaraan
pendidikan dan bersifat mandiri. Pendidikan jarak jauh adalah suatu model
pembelajaran yang membebaskan pebelajar untuk dapat belajar tanpa terikat oleh
ruang dan waktu dengan sedikit mungkin bantuan dari orang lain.
Komunikasi yang berlangsung pada sistem pembelajaran ini
bersifat komunikasi tidak langsung, artinya proses pembelajaran dilakukan
dengan perantaraan dalam bentuk media cetak maupun multimedia yang dirancang
khusus. Kalaupun ada kontak langsung, bukanlah suatu proses-proses
pembelajaran, namun suatu kegiatan tutorial untuk meyakinkan bahwa materi
pembelajaran yang disampaikan kepada pebelajar melalui media benar-benar mencapai
tujuan pembelajaran sebagaimana yang telah dirumuskan.
Menurut Harina Yuhettu (2002) ada beberapa manfaat yang
dapat diperoleh dari pendidikan jarak jauh antara lain :
1)
Dapat dipercepatnya usaha memenuhi kebutuhan masyarakat dan
pasaran kerja.
2)
Dapat menarik minat calon peserta yang banyak.
3)
Tidak terganggunya kegiatan kehidupan sehari-hari karena
pola jadwal pembelajaran yang luwes.
4)
Harapan akan meningkatnya kerjasama dan dukungan pengguna
lulusan atau keluaran.
2. Hakekat Pendidikan Sistem Belajar Jarak Jauh
Hakekat
pendidikan merupakan suatu proses pembentukan kepribadian dan peningkatan kemampuan
melalui berbagai kegiatan pengembangan dan pembelajaran.
Adapun hakekat pendidikan sistem
belajar jarak jauh ini adalah :
·
Pendidikan Sepanjang Hayat
Salah satu
bentuk hak asasi manusia adalah bahwa setiap manusia mulai dari kandungan hingga
liang lahat berhak untuk memperoleh yang diperlukannya untuk pertumbuhan dan
perkembangan dirinya sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
·
Pemberdayaan Pebelajar/Warga Belajar
Sistem pendidikan ini juga memperhatikan kepentingan
pebelajarnya, kondisi, dan karakteristik mereka. Dengan cara menyelenggarakan
berbagai pola pilihan pembelajaran, sumber belajar dan strategi dan
pengelolaannya. Hal ini sesuai dengan tuntutan dari kebutuhan pendidikan
formal, hanya saja peserta diberi kebebasan untuk menentukan yang terbaik bagi dirinya,
sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar.
Kondisi dan karakteristik peserta didik adalah keadaan
pribadi dan lingkungan yang rnenunjukkan kemampuan, hambatan, dan peluang yang
berbeda-beda. Kondisi seperti ini tidak seharusnya dijadikan alasan untuk tidak
memberikan kesempatan belajar bagi pebelajar.
·
Pemberdayaan Lembaga Pendidikan
Pelaksanaan proses pembelajaran, sistem pendidikan ini perlu
diselenggarakan oleh lembaga pendidikan yang khusus dirancang untuk keperluan
itu. Bentuk-bentuk lembaga pendidikan yang dikhususkan saat ini sudah terdapat
Universitas Terbuka, Sekolah Dasar PAMONG, dan SLTP Terbuka. Tujuan dari adanya
lembaga pendidikan ini adalah untuk memusatkan kegiatan yang bersangkut-paut
dengan pelaksanaan pendidikan ini. Hal ini dinamakan pelayanan operasional yang
dilakukan secara memusat, mencakup registrasi, penyediaan bahan pelajaran,
bantuan belajar (tutorial), dan ujian yang paling sederhana yang dilakukan
melalui komunikasi pos.
3. Prinsip Pendidikan Sistem Belajar Jarak jauh
Untuk
pembuatan program ini dititikberatkan pada prinsip-prinsip pendidikan jarak
jauh, diantaranya adalah sebagai berikut :
·
Prinsip Kemandirian
Prinsip ini diwujudkan dengan adanya
kurikulum yang memungkinkan dapat dipelajari secara independent learning, pebelajar
dihadapkan pada pilihan yang terbaik bagi dirinya sendiri, dari mulai
pembentukan kelompok belajar, program pendidikan yang digunakan, pola belajar yang
disukai, mengutamakan sumber belajar yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
Penyelesaian program yang ditentukan sendiri oleh pebelajar. Bahan-bahan
pelajaran yang disediakan berupa paket-paket yang dapat dipilih oleh pebelajar,
yang didukung oleh pembimbing atau tutorial dan ujian yang dirancang dengan
pendekatan belajar tuntas. Pebelajar belajar dengan mandiri dengan sesedikit
mungkin melakukan pertemuan dengan tutor yang bersangkutan.
·
Prinsip Keluwesan
Prinsip ini diwujudkan dengan
dimungkinkannya peserta didik untuk memulai, mencari sumber belajar, mengatur
jadwal dan kegiatan belajar, mengikuti ujian dan mengakhiri pendidikannya di
luar ketentuan waktu dan tahun ajaran. Dikatakan luwes, pebelajar dimungkinkan
untuk berpindah dari pendidikan formal ke pendidikan non-formal atau sebaliknya
dari pendidikan non-formal ke pendidikan formal.
·
Prinsip Keterkinian
Prinsip ini diwujudkan dengan
tersedianya program pembelajaran yang pada saat ini diperlukan (just-in-time). Hal ini berbeda dengan
sistem pendidikan dan pelatihan konvensional yang program atau kurikulumnya
termasuk buku-buku yang tersedia, dirancang untuk mengantisipasi keperluan masa
mendatang (just-in-case). Kecepatan
untuk memperoleh informasi yang baru merupakan suatu peluang untuk dapat
bertahan dan berkembang dalam persaingan bebas.
·
Prinsip Kesesuaian
Prinsip ini terwujud dengan tersedianya
sumber belajar yang terkait langsung dengan kebutuhan pribadi maupun tuntutan
lapangan kerja atau kemajuan masyarakat. Sumber belajar tersebut bobotnya harus
setara dengan kompetensi yang diperlukan, tetapi disajikan dalam bentuk yang
sederhana yang dapat dipelajari sendiri tanpa adanya bantuan dari orang lain. Prinsip
ini disesuaikan dengan kebutuhan dan latar belakang pebelajar.
·
Prinsip Mobilitas
Prinsip ini diwujudkan dengan adanya
kesempatan bagi pebelajar untuk berpindah lokasi, jenis, jalur dan jenjang
pendidikan yang setara setelah memenuhi kompetensi yang diperlukan.
·
Prinsip Efisiensi
Prinsip ini diwujudkan dengan
pendayagunaan berbagai macam sumber daya dan teknologi yang tersedia seoptimal
mungkin. Pemberdayaan segala sumber disekeliling pebelajar akan membantu
pebelajar untuk dapat menggunakan sumber tersebut sebanyak mungkin, sehingga
pebelajar tidak merasa kerepotan mengenai sumber belajarnya.
4. Perkembangan Pendidikan Sistem Belajar Jarak Jauh
Sistem
pendidikan jarak jauh ini awalnya ikut berkembang ke dalam masyarakat Indonesia
yang dimaksudkan sebagai salah satu pemeeahan terhadap menjulangnya anak putus sekolah
dan anak yang belum sempat merasakan kehidupan pendidikan. Penyelenggaraan pendidikan
jarak jauh di Indonesia sebenamya telah berlangsung sejak lama. Menurut HAR Tilaar,
penyelenggaraan pendidikan jarak jauh sebenarnya sudah lama diterapkan di
Indonesia, yaitu sejak masuknya kolonial ke Indonesia. Namun perkembangannya
terhenti tanpa diketahui sebabnya.
Pada tahun 50-an muncul kembali pendidikan jarak jauh dalam
bentuk penataran guru tertulis. Tujuan dari penataran ini adalah meningkatkan
kualifikasi guru yang mengajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Bahan belajar pada penataran ini terbatas hanya pada media cetak, yaitu modul.
Untuk umpan balik terhadap peserta, bahan ajar dikirim melalui jasa pos.
Pada awal tahun 70-an muncul prakarsa baru dalam
penyelenggaraan pendidikan jarak jauh yaitu munculnya penataran guru dengan
berbasis siaran radio. Media utama dalam penataran ini adalah siaran radio yang
dilengkapi dengan bahan penyerta cetak yang dikirim kepada peserta.
Perkembangan selanjutnya dalam rangka memajukan pendidikan
jarak jauh ini maka dibentuklah pendidikan yang dinamai PAMONG (Pendidikan Anak
oleh Masyarakat Orang Tua dan Guru). Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan
prinsip; belajar mandiri dengan menggunakan modul, belajar dengan kelompok
sebaya, kompetisi untuk berprestasi, fungsi guru sebagai pengelola kegiatan
belajar yang membantu pebelajar dalam memeeahkan masalah yang tidak dapat dipecahkannya,
menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar, dan meningkatkan partisipasi
masyarakat dengan melibatkan masyarakat sebagai narasumber.
Dengan dibukanya SLTP Terbuka semakin menambah maraknya
perkembangan pendidikan jarak jauh ini pada tahun 1979. Pada tahun 1984,
lembaga pendidikan tinggi mulai membuka diri untuk melayani kebutuhan terhadap
pendidikan dengan dibukanya Universitas Terbuka. Agak berbeda dengan pendidikan
terbuka lainnya, pada SLTP Terbuka dan Universitas Terbuka media pembelajarannya
yang digunakan lebih beragam. Mulai dari modul, siaran radio, kaset audio video
dan siaran televisi.
Mulai saat itu berbagai inisiatif dilakukan untuk
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan jarak jauh yang diselenggarakan
berbagai lembaga pendidikan. Lembaga-lembaga tersebut memanfaatkan sistem belajar
jarak jauh untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berada di lingkungan
mereka masing-masing. Namun karena sumber-sumber yang diperlukan untuk pengembangan
program belajar jarak jauh yang baik amat terbatas dan itupun berserakan diberbagai
tempat, inisiatif itu tidak tumbuh dengan sehat.
Namun demikian, sejak berlakunya ujian akhir nasional yang
standar pencapaiannya menjulang tinggi, timbul kembali fenomena baru dalam
dunia pendidikan. Bagi anak-anak yang dinyatakan tidak lulus dalam UAS ataupun
UAN maka mereka dapat mengikuti ujian penyetaraan melalui sekolah terbuka.
Mirisnya sekolah terbuka atau kejar paket ini dijadikan seolah-olah pelarian.
Tentunya ini mempengaruhi pamor sekolah terbuka, yang menambah beban seolah-olah
ini adalah sekolah pelarian? Namun yang lebih mirisnya lagi masih ada juga perguruan
tinggi yang "ragu-ragu” menerima surat tanda tamat belajar dari sekolah
terbuka, seolah-olah tidak percaya pada kelegalan surat tersebut.
Namun perkembangan pendidikan yang beragam, seperti adanya
"homeshooling" menambah
maraknya ragam sistem belajar jarak jauh yaitu dengan melibatkan internet. Seandainya
sekolah sistem belajar jarak jauh dapat dimaksimalkan fungsinya dan adanya
“sharing” pada lembaga-lembaga yang ada, maka sistem belajar jarak jauh tetap
menjadi pilihan.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Sistem belajar jarak jauh merupakan
suatu alternatif untuk memperoleh kesempatan belajar bagi pebelajar atau warga
belajar yang karena berbagai alasan tidak dapat mengikuti pendidikan pada
sistem pendidikan formal atau konvensional. Pendidikan jarak jauh ini merupakan
sistem pendidikan yang bebas untuk diikuti oleh siapa saja tanpa terikat pada
batasan tempat, jarak, waktu, usia, gender dan batasan non-akademik lainnya.
Sistem ini memberikan kebebasan kepada pebelajar atau warga belajar untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran secara bebas dan mandiri. Keberhasilan dari
program pendidikan jarak jauh ini sangat tergantung pada pihak-pihak yang
saling membantu, baik itu dari pebelajar sendiri, lembaga pendidikan yang menyelenggarakan
anggota masyarakat. Selain itu kita juga harus lebih peduli terhadap perkembangan
sistem belajar jarak jauh ini meski telah merupakan kegiatan yang sudah sejak
lama sudah dilakukan oleh dinas pendidikan.
2. Kritik dan Saran
Kritik dan saran dari pembaca sangat
kami harapkan untuk perbaikan pada makalah kami selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Buletin SLTP Terbuka.
2000. Padang. Proyek Perluasan Dan
Peningkatan Mutu SLTP Provinsi Sumatra Barat, edisi tahun 2000.
Sadiman, Arief, S.
1999. Jakarta. Jaringan Sistem Belajar
Jarak Jauh Indonesia. Pusat teknologi komunikasi dan informasi pendidikan.
Depdiknas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar